Selasa, 10 November 2009

CINTA SEJATI




Cinta dan kasih sayang bukan hanya berlaku kepada kaum remaja sahaja. Hari ini saya ingin menceritakan Love Story dari pasangan yang sudah sudah lanjut usia dalam bahasa saya lanjut ini dipanggil "lakei". Mereka sudah menikah puluhan tahun, tetapi mereka masih juga tetap saling mengasihi antara satu dengan yang lain, seperti juga pada saat mereka masih bercinta di kala muda-muda dulu. Hanya sayangnya dalam usia senja ini isterinya menderita penyakit Dementia Alzheimer iaitu Penyakit Pelupa atau hilangnya daya ingatan.

Penyakit sang isteri ini semakin hari semakin parah sampai ia tidak dapat mengenali anak-anak malahan cucunya lagi, bahkan mengenali suaminya pun sudah tidak dapat lagi. Sebagai akibat daripada penyakit ini, anak-anak maupun cucunya sudah tidak mau lagi mengunjungi ibunya lagi. Dengan terpaksa isterinya harus dirawat di rumah-rumah orang tua. Hal ini membuat sang suami sangat simpati dan sedih sekali. Dia merasa sangat kehilangan isteri yang dikasihinya.

Dia pernah membaca, bahawa apabila seorang penderita Alzheimer sering diingatkan kembali, mengenai masa lampau mauhupun sweet memorinya, maka kemungkinan besar ingatannya akan dapat dipulihkan kembali. Hal inilah yang menggerakkan dia untuk menulis Buku Harian Cinta mengenai kisah cinta mereka.

Setelah buku tersebut selesai dengan tiada lelahnya setiap hari dia datang ke rumah orang-orang tua untuk membacakanya halaman demi halaman sambil menceritakan kembali mengenai kisah masa lampau mereka. Dia percaya dan berkeyakinan penuh, apabila dia membacakan setiap hari; maka ingatan isterinya akan dapat dipulihkan kembali. Oleh sebab itulah dia memberi judul: "Read this to me, and i will come back to you" atau dalam bahasa melayunya berbunyi "Bacakanlah untukku dan ku kan kembali kepadamu". Tanyalah kepada diri sendiri apakah Anda memiliki kesabaran maupun ketekunan pergi ke rumah orang-orang tua setiap hari hanya untuk membacakan buku bagi orang yang sudah lupa ingatan, hari demi hari selama berbulan-bulan?

Ceritanya dimulakan oleh pasangan remaja Noah Calhoun dan Allie Hamilton di awal tahun 1940. Mereka pertama kali jumpa di pasar malam. Pada awalnya Allie menolak untuk date dengan Noah, tetapi kerana kegigihan dari Noah yang tidak mudah pasrah, akhirnya dia bersetuju juga. Seiring keserasian mereka, akhirnya Allie jatuh cinta kepada Noah. Satu-satunya dugaan berat bagi mereka ialah status sosial mereka yang ibaratkan burung merak dan burung pipit. Noah adalah seorang pemuda miskin sedang Allie adalah puteri satu-satunya dari keluarga berada. Walaupun Noah seorang pemuda miskin dengan gaji ala kadar, tetapi dia sudah tetap yakin dan berjanji, bahawa pada suatu saat dia akan membangunkan istana (rumah besar) untuk Allie.

Ibu Allie tidak merestui hubungan mereka, sehingga memaksa Allie sekeluarga untuk pindah ke New York. Noah merasa sangat sedih dan merasa sangat kehilangan Allie. Hal inilah yang mendorong Noah untuk menulis surat setiap hari untuk Allie. Hanya sayangnya semua surat dari Noah tersebut disita oleh ibu Allie, sehingga tidak sepucuk suratpun yang diterima oleh Allie. Dengan tiada jemu dan lelahnya Noah menulis surat terus menerus, walaupun tidak satu suratpun yang dibalas oleh Allie selama setahun penuh. Ia menulis 365 surat, akhirnya dia putus harapan, kerana tiada satupun suratnya dibalas.

Di pihak lain setelah mereka berpisah selama bertahun-tahun Allie menilai, bahawa Noah sudah melupakan dia, sehingga akhirnya dia menerima lamaran dari seorang pemuda kaya.

Memang Noah sudah tidak menulis surat lagi untuk Allie, tetapi dengan tekun dia menyimpan wang, sehingga akhirnya dia dapat membeli sebuah rumah tua yang besar. Rumah tersebut telah pun diubahsuai olehnya, sehingga menjadi seperti layaknya sebuah rumah mewah. Walaupun demikian dia sendiri tidak pernah mau tinggal di rumah tersebut, kerana di dalam hatinya dia masih tetap mengharapkan kedatangan Allie. Rumah besar yang bertahun-tahun kosong ini; akhirnya menjadi berita di tempat Allie. Berita ini muncul satu minggu sebelum Allie berkahwin dengan tunangannya. Berita ini dibacakan oleh Allie sehingga dengan segera dia terus pergi mencari Noah kembali. Akhirnya mereka berkahwin juga.

Setelah sang suami tua (Noah) selesai membacakan buku ini setiap hari selama berbulan-bulan dihapadan istrinya (Allie) yang menderita Alzheimer, akhirnya Allie sembuh dan dapat mengingat kembali, bahawa kisah yang diceritakan oleh Noah itu adalah kisah tentang dirinya dan mereka sendiri. Jadi tepatlah judul dari buku itu "Read this to me, and I will come back to you". Kerana hari sudah jauh malam Allie memohon suaminya untuk menemani dia tidur dirumah orang-orang tua. Keesokan harinya jururawat menemukan pasangan tua ini meninggal dunia dalam keadaan saling berpenganan tangan di atas tempat tidur dengan senyum bahagia.

Love Never Dies
He gave her Twelve Roses
Eleven real, One fake
And he said: "He would Love her Until the last Rose dies"

Kisah tersebut diatas adalah resensi dari film "The Notebook".


EDITED BY,


MACKENZIE AND JULEFFEY

Tidak ada komentar:

BIBLE SEARCH

Choose a Bible Book or Range
Type your text here
Ignore Case
Highlight Results