Senin, 26 Oktober 2009

HARI INI KU RASA BAHAGIA


HARI INI



Sepanjang hidupku, aku mencari-cari, seorang yang mau mencintaiku,

seorang yang mau menerimaku seadanya, seorang yang akan mengisi hari-hariku,

seorang yang akan membuat aku berbahagia

Ketika seseorang datang, kufikir inilah saatnya tapi akhirnya dia pun pergi,

dan ketika cinta itu hilang, ketika segalanya berakhir,

aku kembali merasakan kekosongan yang sama lubang kekurangan kasih membuka lebih lebar luka-luka yang ada kembali timbul bahkan jauh lebih menyakitkan

Pada waktu itu, aku berkata Tuhan, aku tahu suatu hari nanti aku akan bahagia,

Ketika kau menyediakan seseorang yang lebih baik, seseorang yang mengasihiku,

seseorang yang menerimaku, seseorang yang mengerti aku,

seseorang yang boleh dipercaya, seseorang yang mau membantuku mengubati luka-luka yang ada suatu hari nanti, aku akan berbahagia aku akan berbahagia nanti,bila?! nanti !

Aku terus menunggu, saat itu datang, aku terus berjalan sambil berharap,

semoga itu terjadi tidak lama lagi, terus menerus berjalan menunggu,

sehingga saatnya akan datang, masa itu aku boleh berbahagia

Sampai akhirnya, aku mendengar dia ketawa,

"Anak-Ku, mengapa kau menunggu sesuatu yang sudah kau miliki?"

Apa maksud-Mu, Tuhan!

Aku mengharapkan seseorang yang akan mengasihiku,

yang akan menerimaku,

yang mau peduli denganku yang akan menyembuhkan luka-luka di hatiku seseorang yang bisa membuatku bahagia "Dia sudah datang?"

Belum Tuhan. Aku melihat Dia tersenyum lebih lebar

"Belum!!"

Rasanya belum. "Bagaimana dengan-Ku? tidakkah AKU memenuhi kretiriamu?
Aku terdiam dan berpikir,Aku menatap kearah-Nya,

melihat matanya yang selalu memandangku dengan penuh sayang,

aku menggenggam tangannya yang selalu menopangku ketika aku terjatuh,

yang menghapus air mataku, aku meraba pergelangan tangannya,

tempat DIA dulu dipaku , aku merasakan pelukannya dan tiba-tiba aku menyadari kebodohanku

Kenapa aku harus menunggu nanti? aku boleh berbahagia hari ini!

kenapa aku harus menunggu sampai pasanganku tiba, baru aku rasa bahagia!

kenapa aku harus menunggu seorang manusia yang diperanakkan dari dosa, untuk membuatku bahagia?

kenapa harus menunggu, jika aku boleh berbahagia hari ini?

Hari ini, aku bahagia kerana aku punya DIA,

yang mengasihiku apa adanya, Hari ini,

aku bahagia karena aku punya DIA, yang menerimaku apa adanya,

Hari ini, aku bahagia karena ada DIA,

yang mengubati semua luka-luka di hatiku

Hari ini dan bukan nanti

Tidak ada kebahagian yang lebih besar,

daripada hari ini, kebahagian kemarin adalah kenangan,

kebahagian hari depan adalah impian, sedangkan kebahagian hari ni,

adalah untuk dinikmati, dan hari ini aku boleh berbahagia,

karena aku punya DIA !!


GOD BLESS....

MACKENZIE

Minggu, 18 Oktober 2009

Minggu, 11 Oktober 2009

Thanks god, I have everything

BERSYUKUR...KOMITMEN YANG HENDAK TERUCAP KETIKA DISEDARKAN BETAPA BANYAKNYA PEMBERIAN YANG DITITIPKAN DI DALAM DIRI INI





SALAM KEJAYAAN MULIA,

JANGAN PERNAH MATI UNTUK TERUS BERERTI



TRULY AWESOME STORY ! ! ! ! !



My name is Nick Vujicic and I was born without limbs and doctors have no medical explanation for this birth 'defect'. As you can imagine, I was faced with many challenges and obstacles.
Their firstborn son had been born without limbs! There were no warnings or time to prepare themselves for it. The doctors were shocked and had no answers at all! There is still no medical reason why this had happened and Nick now has a Brother and Sister who were born just like any other baby.











I know that there is no such thing as luck, chance or coincidence that these 'bad' things happen in our life.
I had complete peace knowing that God won't let anything happen to us in our life unless God has a good purpose for it all

I am now twenty-three years old and have completed a Bachelor of Commerce majoring in Financial Planning and Accounting. I am also a motivational speaker and love to go out and share my story and testimony wherever opportunities become available. I have developed talks to relate to and encourage students through topics that challenge today's teenagers. I am also a speaker in the corporate sector.




I have a passion for reaching out to youth and keep myself available for whatever God wants me to do, and wherever He leads, I follow.
Writing several best-selling books has been one of my dreams and I hope to finish writing my first by the end of the year.


It will be called 'No Arms, No Legs, No Worries!'


I believe that if you have the desire and passion to do something, and if it's God's will, you will achieve it in good time. As humans, we continually put limits on ourselves for no reason at all! What's worse is putting limits on God who can do all things. We put God in a 'box'. The awesome thing about the Power of God, is that if we want to do something for God, instead of focusing on our capability, concentrate on our availability for we know that it is God through us and we
can't do anything without God. Once we make ourselves available for God's work, guess whose capabilities we rely on? God's!





The ONLY FEAR IN LIFE IS THAT I FORGET HOW GOD HAS LED ME IN THE PAST!


And


remember:



WHEN YOU'RE BUSY JUDGING PEOPLE,
YOU HAVE NO TIME TO LOVE THEM

Sabtu, 10 Oktober 2009

MAMPUKAH KITA MENCINTAI TANPA SYARAT


MAMPUKAH KITA MENCINTAI TANPA SYARAT

Based on True Story..

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja
bahkan sudah mendekati malam,David 58 tahun sehari suntuknya diisi dengan merawat isterinya yang sakit isterinya juga sudah tua. mereka
berkahwin sudah lebih 32 tahun.

Mereka dikurniakan 4 orang anak disinilah awal cubaan menerpa,setelah
isterinya melahirkan anak ke empat tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak boleh
digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, masuk tahun ke tiga seluruh
tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak boleh digerakkan lagi.

Setiap hari David memandikan, membersihkan kotoran, menyuapkan, dan mengangkat isterinya ke tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau isterinya tidak dapat berbicara tetapi dia selalu melihat isterinya
tersenyum, untunglah tempat kerja David tidak begitu jauh dari
rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi isterinya makan
siang. Petangnya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan
selepas senja berlabuh dia menemani isterinya menonton televisyen sambil menceritakan
apa-apa sahaja yang dia alami seharian.

Walaupun isterinya hanya boleh memandang tapi tidak dapat menanggapi, David sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda isterinya tatkala sebelum tidur.

Rutin ini telah pun dilakukan David lebih kurang 25 tahun, dengan sabar
dia merawat isterinya bahkan sambil membesarkan keempat-empat buah hati mereka, sekarang anak-anak mereka sudah dewasa tinggal si bongsu yg masih menuntut di sekolah menengah.

Pada suatu hari ke empat-empat anak David berkumpul di rumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Kerana setelah anak mereka berkahwin mereka telahpun tinggal dengan keluarga masing-masing dan David memutuskan ibu mereka dia yang merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berjaya.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati anak yg sulung berkata " Ayah kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat ayah merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir ayah....... ..bahkan ayah tidak izinkan kami menjaga ibu" .

Dengan air mata berlinang anaknya itu melanjutkan kata-katanya "sudah yang keempat kalinya kami mengizinkan ayah berkahwin lagi, kami rasa ibupun akan mengizinkannya,

Sampai bila lagi ayah dapat menikmati masa tua ayah dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak sanggup melihat ayah terusan begini dan kami berjanji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergilir-gilir".

David menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak-anak mereka."
Anak-anakku ......... Jikalau perkahwinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin ayah akan berkahwin..... .tapi ketahuilah nak dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,... kalian yang selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Cuba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.

Kalian menginginkan ayah bahagia, apakah batin ayah boleh bahagia
meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan ayah yg masih diberi Tuhan kesihatan dirawat oleh orang lain,
bagaimana dengan ibumu yg masih sakit."
Sejenak meledaklah tangis anak-anak David merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh dipelupuk mata ibU.David.. dengan pilu ditatapnya mata isterinya yang sangat dicintainya itu.. Sampailah akhirnya David diundang oleh salah satu stesen TV swasta untuk menjadi tetamu dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada David kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Isterinya yg sudah tidak boleh berbuat apa-apa.. Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio
kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan sebak disitulah David bercerita.
"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah sesuatu yang sia-sia.
Saya memilih isteri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sihat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan batinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu-lucu.. Sekarang dia sakit kerana berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya seadanya. sihatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"



Be blessed,

MACKENZIE BANYENG and JULEFFIEY JIPINES

BIBLE SEARCH

Choose a Bible Book or Range
Type your text here
Ignore Case
Highlight Results